saat aku melihatmu dalam
asap putih
kau tersenyum indah dengan cahaya auramu
membawa tebaran bunga cinta jatuh dalam kelopak mataku
kau hipnotis aku dengan tebaran pesona wajahmu
akupun terjatuh dalam pelukan cinta yang tak ku mengerti
kau mulai memberikan tangan persahabatanmu
aku bergetar seakan aku tak mau sekedar sahabat
aku ingin katakan namun berat dan sesak didada
hanya senyuman dan gerakan kepala layak seorang yang bodoh
aku terdiam gila senyum tanpa sebab
meronta dan berharap ingin selalu denganmu
malam tak ada malam
siang tak ada siang
hati gundah gulana tanpa sebuah kepastian
saat aku bertanya pada hati yang aku tuju
kau telah memiliki cinta sebelum aku
aku sesak arah hidup hampir putus
kenapa aku tak kuasa mendengar cinta ini
cinta yang tak bisa aku miliki
ingin rasanya aku membunuh cintamu
tapi aku sudah tersenyum saat kau tersenyum bersamanya
kau tersenyum indah dengan cahaya auramu
membawa tebaran bunga cinta jatuh dalam kelopak mataku
kau hipnotis aku dengan tebaran pesona wajahmu
akupun terjatuh dalam pelukan cinta yang tak ku mengerti
kau mulai memberikan tangan persahabatanmu
aku bergetar seakan aku tak mau sekedar sahabat
aku ingin katakan namun berat dan sesak didada
hanya senyuman dan gerakan kepala layak seorang yang bodoh
aku terdiam gila senyum tanpa sebab
meronta dan berharap ingin selalu denganmu
malam tak ada malam
siang tak ada siang
hati gundah gulana tanpa sebuah kepastian
saat aku bertanya pada hati yang aku tuju
kau telah memiliki cinta sebelum aku
aku sesak arah hidup hampir putus
kenapa aku tak kuasa mendengar cinta ini
cinta yang tak bisa aku miliki
ingin rasanya aku membunuh cintamu
tapi aku sudah tersenyum saat kau tersenyum bersamanya